Cara Membaca Candlestick dalam Trading di 2024

0 comment 7 minutes read

Candlestick merupakan jenis chart yang paling populer digunakan oleh para pedagang saham dalam melakukan analisa harga pasar. Lantas bagaimana sih cara membaca candlestick dalam trading? Kita akan kupas secara tuntas semuanya dalam tulisan kali ini.

Jenis-Jenis Chart yang Digunakan dalam Pasar Saham

Bagaimana Cara Membaca Candlestick dalam Trading

Sebelum membahas mengenai cara membaca candlestick dalam trading crypto perlu diketahui bahwa sebenarnya terdapat beberapa jenis chart yang biasa digunakan dalam melakukan technical analysis terhadap perkembangan harga di pasar saham, seperti:

1. Line chart

Chart ini berbentuk garis yang naik-turun yang mengikuti harga closing dalam suatu periode perdagangan, line chart biasanya juga ditemani oleh volume chart yang berbentuk bar atau batang untuk memperlihatkan besaran volume saham yang diperdagangkan.

2. Bar Chart

Sesuai dengan namanya, bar chart ini berbentuk batang vertikal dan terdapat dua buah batang yang condong keluar ke arah kiri dan kanan untuk merefleksikan harga open dan harga closing dalam suatu periode perdagangan.

3. Candlestick Chart

Chart yang memiliki bentuk seperti sebuah lilin ini menunjukkan informasi serupa dengan bar chart.

Candlestick memperlihatkan harga open dan closing dalam batang lilinnya, lalu terdapat garis vertikal di atas dan bawah badan yang biasa disebut wick, garis itu berfungsi untuk memberikan informasi harga tertinggi dan terendah pada suatu periode perdagangan saham.

Jika harga closing lebih tinggi daripada harga open maka badan candlestick direpresentasikan dengan warna hijau atau tidak terisi warna, sedangkan jika harga closing lebih rendah maka badan candlestick akan berwarna merah atau terisi warna hitam.

Baca Juga:
Cara Belajar Trading Crypto Untuk Pemula: Ketahui Sebelum Jual Beli Crypto!
Cara Trading Crypto bagi Pemula untuk Hasilkan Cuan

Mengapa Candlestick Chart Sering Digunakan Trader?

Alasan utama mengapa para trader lebih memilih menggunakan candlestick chart dikarenakan chart ini dapat lebih gamblang menunjukkan tren pasar kedepannya jika dibandingkan dengan 2 jenis chart lainnya.

Para trader dapat mengamati beberapa bentuk unik yang dihasilkan chart ini untuk kemudian menggunakannya untuk melihat tren pasar.

Nah lalu seperti apa sih bentuk-bentuk unik yang ditunjukkan oleh candlestick chart? Selanjutnya kita akan bahas beberapa bentuk candlestick dan artinya serta cara membaca candlestick dalam trading crypto.

Baca Juga: Wajib Diketahui: Keuntungan Investasi Crypto dan Juga Resikonya

1. Marubozu dan Long Candle

Kedua jenis candlestick ini memiliki bentuk badan candlestick yang besar dan tidak terdapat atau hanya sedikit terdapat garis wick yang menunjukkan harga tertinggi dan terendah dalam periode sebuah perdagangan.

Kedua candlestick ini menyajikan informasi yang hampir serupa. Maka keduanya sering digunakan untuk dapat memperlihatkan apakah buyer atau seller yang sedang mendominasi transaksi di pasar crypto dan pasar saham.

Pada Marubozu/Long Candle bullish memperlihatkan buyer sedang mendominasi pasar, lalu untuk Marubozu/Long Candle bearish mengartikan bahwa seller yang sedang menguasai pasar.

Grafik bullish pada candlestick ini juga memperlihatkan kecenderungan harga sebuah saham akan naik, sedangkan grafik bearish memiliki kecenderungan sebaliknya.

Kecenderungan pasar dalam membeli atau menjual dapat dilihat dengan mengamati kedua bentuk unik dari candlestick ini.

Baca Juga: Mengenal Istilah Trading dalam Crypto: Pemula Wajib Baca!

2. Pin Bar dan Hammer

Pin Bar memiliki badan candle yang kecil dengan garis wick yang besar ke arah atas atau bawah. Lalu untuk Hammer memiliki bentuk seperti palu dengan badan candle yang kecil dan garis wick panjang yang menuju ke satu arah saja.

Kedua bentuk ini serupa dengan dua candlestick yang telah dibahas sebelumnya. Namun keduanya sangat berguna untuk dapat membaca pergerakan harga sebuah saham yang telah menyentuh zona support.

Grafis menurun dari sebuah harga saham yang menyentuh zona support memiliki kecenderungan akan membentuk Pin Bar atau Hammer pada periode perdagangan selanjutnya dan dapat menghasilkan reversal harga kedepannya.

3.  Doji

Doji memiliki bentuk candle yang sangat unik karena tidak memiliki badan candle. Hal itu disebabkan karena open price dan closing price tidak berubah.

Arti candlestick ini menunjukkan bahwa ada kekuatan yang seimbang antara buyer dan seller pada pasar saham dan menghasilkan candlestick netral Doji.

Candlestick Doji ini belum dapat memberikan prediksi kecenderungan pasar kedepannya. Maka apabila melihat candlestick ini para trader harus menunggu informasi pergerakan harga pada hari selanjutnya untuk dapat memprediksi kecenderungan pasar.

Baca Juga:
Aplikasi Trading Crypto Indonesia Terbaik! Ketahui Rekomendasinya
Daftar Dompet Crypto Indonesia Terpercaya, Dijamin Aman!

Kesimpulan

Sekian sudah beberapa tips mengenai bentuk-bentuk serta cara membaca candlestick saham. Para trader juga perlu mengingat bahwa timeframe yang luas dalam melihat sebuah chart dapat memberikan informasi lebih mendalam melakukan analisa harga pasar.

Untuk lebih memperdalam kalian dapat juga mencari bacaan-bacaan gratis di internet.

Banyak sekali Ebook cara membaca candlestick yang informatif yang dapat dengan mudah ditemukan, karena tentunya dengan pengetahuan mendalam, kecermatan, dan analisa yang baik dapat menjadikan kita trader ulung yang menguasai cara membaca candlestick dalam trading.

Mungkin juga Anda suka!

Leave a Comment